17/18 - Limbah Medis di bantaran sungai Cirebon

Gambar diambil dari tribunnews.com

    Limbah medis, merupakan limbah yang berasal dari peralatan yang sering digunakan dalam bidang kesehatan, seperti jarum infus, jarum vaksin, dan suntuk bekas. Limbah medis tersebut tercecer dan menumpuk sebanyak belasan ton di sepanjang bantaran Sungai Panguragan, Kabupaten Cirebon. Limbah medis yang seharusnya dimusnahkan tersebut malah di buang secara acak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di bantaran sungai panguragan, hal ini apabila terus berlanjut akan menyebabkan banyaknya efek buruk kepada warga sekitar.


Hal yang harus di diskusikan:1. kenapa suatu barang/zat itu bisa dikatan limbah ?2. Bagaimana seharusnya cara mengolah limbah medis tersebut?3. Apa efek negatif yang ditimbulkan dari limbah medis?

Adi Ilhami

23 komentar:

  1. 1. Karena benda tersebut adalah sisa dari kegiatan/proses produksi dalam rumah tangga, industri, pertambangan,dll. Dan juga karena benda tersebut memiliki dampak jangka panjang (antar generasi) dan dampak luas penyebarannya.

    -https://nurullathifah.wordpress.com/2011/07/07/limbah-organik-anorganik-dan-b3/

    2.Pengelolaan Limbah Rumah Sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:
    >Limbah Rumah Sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jenisnya.
    >Kemasan Limbah Rumah Sakit harus dapat terjaga dengan baik, tertutup dan terhindar dari hal-hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan Limbah Rumah Sakit.
    >Menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah, dan saat membuangnya sebaiknya mengunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki/ sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.
    Pengangkutan limbah medis dari ruangan ke tempat penampungan sementara harus dengan mengunakan troli tertutup, untuk selanjutnya dikemas dengan wadah yang kuat. Pengangkutan Limbah Medis Rumah Sakit keluar rumah sakit harus dilakukan dengan mengunakan kendaraan khusus dan pemusnahannya dilakukan dengan pemanasan mengunakan otoklaf atau pembakaran mengunakan insinerator. Sedangkan untuk pemusnahan limbah padat non medis harus dilakukan sesuai persyaratan kesehatan yang diberlakukan.

    Sebagai usaha menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi adanya limbah rumah sakit yang dapat mencemari lingkungan rumah sakit harus mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), mengunakan kembali limbah rumah sakit (reuse) dan daur ulang limbah rumah sakit (recycle).

    -
    http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2015/03/cara-pengelolaan-limbah-medis-rumah.html?m=1

    3.Beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan limbah rumah sakit, khususnya terhadap penurunan kualitas lingkungan dan terhadap kesehatan antara lain, terhadap gangguan kenyamanan dan estetika, terutama disebabkan karena warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan muntahan yang tidak ditempatkan dengan baik dan rasa dari bahan kimia organik. Penampilan rumah sakit dapat memberikan efek psikologis bagi pemakai jasa, karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.

    Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan kerusakan harta benda. Dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit. Selain itu limbah rumah sakit menyebabkan gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang. Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    -
    http://www.indonesian-publichealth.com/pengaruh-limbah-medis-terhadap-kesehatan/

    -Alya Khaliza Ashar
    7 Eridanus

    BalasHapus
  2. 1. sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah
    tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.

    https://nurullathifah.wordpress.com/2011/07/07/limbah-organik-anorganik-dan-b3/

    2.Sebagaimana limbah B3 lainnya, pengelolaan limbah medis juga dilakukan dengan cara:
    minimisasi dan pemilahan, penyimpanan sementara, pengangkutan, pengolahan atau
    pemanfaatan, dan penimbunan akhir. Khusus limbah medis yang bersifat infeksius,
    karena karakter bahayanya, terdapat beberapa metoda dan alat yang sudah dikenal dan
    biasa digunakan sebagai sarana penanganan awal, sebelum pengolahan (misal:
    insenerasi), yakni a.l:  Dekontaminasi secara kimia (misal: menggunakan disinfektan)  Penggunaan steam autoclaving atau hydroclaving
     Microwave
     Pengemasan menggunakan kantong plastik khusus dan/atau safety box
     Penyimpanan sementara tanpa atau menggunakan refrigerasi  Kombinasi sebagian atau kesemuanya
    Dengan tetap memperhatikan perkembangan teknologi, serta mempertimbangkan
    banyak hal berkaitan dengan manfaat dan mudharatnya, ternyata penanganan limbah
    medis menggunakan sistem insenerasi masih merupakan pilihan terbaik. Insenerasi
    lebih dominan digunakan sebagai pengolah limbah medis (khususnya infeksius) di
    berbagai penjuru dunia, karena lebih praktis, efektif dan langsung terlihat hasilnya, serta
    dari segi biaya relatif murah. Kelebihan lain, proses insenerasi dapat mengurangi
    banyak jumlah massa atau volume limbah B3 (reduksi hingga > 85%), sehingga
    memudahkan penanganan berikutnya, a.l: penyimpanan sementara, pengumpulan,
    pengangkutan dan penimbunan akhir. Pengelolaan limbah medis menggunakan
    insenerasi juga membutuhkan waktu relative lebih singkat dibanding pengolahan secara
    biologi maupun sistem secured landfill. Dari sisi kebutuhan lahan, area yang dibutuhkan
    untuk penempatan proses insenerasi jauh lebih kecil, sangat cocok untuk rumah-rumah
    sakit di Indonesia yang umumnya berada di kawasan perkotaan dengan lahan terbatas.

    http://incinerator.id/pdf/PEDOMAN-KRITERIA-TEKNOLOGI-PENGELOLAAN-LIMBAH-MEDIS-RAMAH-LINGKUNGAN-09122014.pdf

    3.Beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan limbah rumah sakit, khususnya terhadap penurunan kualitas lingkungan dan terhadap kesehatan antara lain, terhadap gangguan kenyamanan dan estetika, terutama disebabkan karena warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan muntahan yang tidak ditempatkan dengan baik dan rasa dari bahan kimia organik. Penampilan rumah sakit dapat memberikan efek psikologis bagi pemakai jasa, karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan kerusakan harta benda. Dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit. Selain itu limbah rumah sakit menyebabkan gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang. Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    http://www.indonesian-publichealth.com/pengaruh-limbah-medis-terhadap-kesehatan/


    -rayhan dwi ramandika

    7 eridanus

    BalasHapus
  3. 1.Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

    Jumlahnya melebihi jumlah normal.
    Berada pada waktu yang tidak tepat
    Berada pada tempat yang tidak tepatSuatu zat dapat disebut polutan apabila :

    Jumlahnya melebihi jumlah normal.
    Berada pada waktu yang tidak tepat
    Berada pada tempat yang tidak tepat

    source:https://duniaparapelajar.wordpress.com/tag/suatu-zat-dapat-disebut-polutan-apabila/


    2. Pengelolaan Limbah Rumah Sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:
    Limbah Rumah Sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jenisnya.
    Kemasan Limbah Rumah Sakit harus dapat terjaga dengan baik, tertutup dan terhindar dari hal-hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan Limbah Rumah Sakit.
    Menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah, dan saat membuangnya sebaiknya mengunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki/ sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.

    source: http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2015/03/cara-pengelolaan-limbah-medis-rumah.html


    3.Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti:
    1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.
    2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.
    3. Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.
    4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.
    5. Gangguan genetic dan reproduksi.
    6. Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.
    7. Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik atau benda tajam lainnya.
    8. Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.
    9. Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.
    10. Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis dan makanan rumah sakit.
    11. Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.

    source:https://uwityangyoyo.wordpress.com/2014/01/04/dampak-limbah-medis-rumah-sakit-terhadap-lingkungan/

    Azka Bumi Mahanagari
    7 Eridanus

    BalasHapus
  4. Sumber:Gogle

    Nama:Muhammad Farrel Nayaka

    1.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water)

    2.A.Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum membelinya.

    B.Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.

    C.Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi.

    D.Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti dalam kegiatan petugas kesehatan dan kebersihan.

    E.Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun.

    3.Beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan limbah rumah sakit, khususnya terhadap penurunan kualitas lingkungan dan terhadap kesehatan antara lain, terhadap gangguan kenyamanan dan estetika, terutama disebabkan karena warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan muntahan yang tidak ditempatkan dengan baik dan rasa dari bahan kimia organik. Penampilan rumah sakit dapat memberikan efek psikologis bagi pemakai jasa, karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.

    Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan kerusakan harta benda. Dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit. Selain itu limbah rumah sakit menyebabkan gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang. Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    BalasHapus
  5. 1. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

    2. menempatkan limbah medis pada tempat yang terpisah dan tertutup rapat. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam penanganan limbah medis diantaranya adalah :

    1. Chemical decontamination
    2. Steam autoclaving
    3. Inceneration
    4. Landfill

    3. Ada beberapa efek negatif yang dihasilkan limbah medis, diantaranya adalah:
    1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.

    2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.

    3. Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.

    5. Gangguan genetic dan reproduksi.

    Sumber:https://uwityangyoyo.wordpress.com/2014/01/04/dampak-limbah-medis-rumah-sakit-terhadap-lingkungan/,http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2015/03/cara-pengelolaan-limbah-medis-rumah.html, https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

    Muhammad Ainun Mahya Azmi
    7 Eridanus

    BalasHapus
  6. 1. Karena jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada waktu yang tidak tepat, berada pada tempat yang tidak tepat
    https://duniaparapelajar.wordpress.com/tag/suatu-zat-dapat-disebut-polutan-apabila/

    2. Secara singkat pengelolaan pengelolaan dan pembuangan limbah medis adalah sebagai berikut :
    A. Pengumpulan ( Pemisahan Dan Pengurangan )
    Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yang pelaksanaannya harus mempertimbangkan : kelancaran penanganan dan penampungan sampah, pengurangan volume dengan perlakuan pemisahan limbah B3 dan non B3 serta menghindari penggunaan bahan kimia B3, pengemasan dan pemberian label yang jelas dari berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan. https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/
    B. Penampungan
    Penampungan sampah ini wadah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload. https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/
    C. Pengangkutan
    Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal. https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/
    D. Pengolahan dan Pembuangan
    Metoda yang digunakan untuk megolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat.
    https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/

    3. Dampak negatif pembuangan limbah rumah sakit yaitu:
    A. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik.
    B. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit.
    C. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan fosfor.
    D. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.
    E. Gangguan genetik dan reproduksi
    https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/

    Batrisyia halwa nugroho
    7 eridanus

    BalasHapus
  7. 1. jumlahnya melebihi normal dan berada pada waktu yang tidak tepat , berada pada tempat yang tidak semestinya, jumlahnya melebihi normal.

    sumber: brainly



    2.pengelolaan limbah rumah sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:

    a.limbah rumah sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jeisnya.
    b.kemasan limbah rumah sakit harus dapat terjaga dengan baik , tertutup dan terhindar dari hal hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan limbah rumah sakit .
    c.menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah ,dan saat membuangya sebaiknya menggunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm ,masker, pelindung mata,pakaian panjang , apron, pelindung kaki/sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.


    sumber:tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com



    3.pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatandapat menimbulkan berbagai masalah seperti:

    a.gangguan kenyamanan dan estetika,berupa warna yang berasal dari sedimen ,larutan,bau phenol,eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik.
    b.kerusakan harta benda , dapat disebabkan oleh garam garam yang terlarut (korosif,karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit .
    c.gangguan terhadap kesehatan manusia , dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri,virus, senyawa senyawa kimia, pestisida,serta logam seperti Hg,Pb,dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.
    d.gangguan/kerusakan tanaman dan binatang,dapat disebabkan oleh ,virus ,senyawa nitrat, bahna kimia , pestisida, logam nutrien tertentu dari fosfor .
    e.gangguan genetik dan reproduksi .

    meskipun mekanisme ganggua belum sepenuhnya diketahui secara pasti ,namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida ,bahan radioaktif.

    sumber:https://ansharcaniago.wordpress..


    nama:windi nabiela karpinsky

    BalasHapus
  8. 1.Suatu zat atau benda dikatakan polutan apabila ......
    a. jumlahnya melebihi normal dan berada pada waktu yang tidak tepat b. berada pada tempat yang tidak semestinya c. jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada pada tempat yang tidak semestinya d. jumlahnya melebihi normal e. berada pada tempat yang tidak semestinya, jumlahnya kurang dari normal

    sumber:brainly


    2.Pengelolaan Limbah Rumah Sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:
    (a)Limbah Rumah Sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jenisnya.
    (b)Kemasan Limbah Rumah Sakit harus dapat terjaga dengan baik, tertutup dan terhindar dari hal-hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan Limbah Rumah Sakit.
    (c)Menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah, dan saat membuangnya sebaiknya mengunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki/ sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.

    sumber:http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2015/03/cara-pengelolaan-limbah-medis-rumah.html?m=1

    3.Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti:

    (a)Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.

    (b)Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.

    (c)Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    sumber:https://uwityangyoyo.wordpress.com/2014/01/04/dampak-limbah-medis-rumah-sakit-terhadap-lingkungan/




    NAMA:hatif fazli rianto
    kelas:7 eridanus

    BalasHapus
  9. 1. Karena zat-zat tersebit adalah buangan dari hasil proses produksi rumah tangga, industri, dll

    2.Dilakukan pemilihan jenis limbah medis mulai dari sumber yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan dan dengan kandungan logam berat yang tinggi.
    Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil limbah adalah kunci pembuangan yang baik.

    Sumber:http://www.indonesian-publichealth.com/prosedur-pengelolaan-limbah-medis/

    3.Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti:

    1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.

    2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.

    3. Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.

    5. Gangguan genetic dan reproduksi.

    6. Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.

    7. Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik atau benda tajam lainnya.

    8. Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.

    9. Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.

    10. Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis dan makanan rumah sakit.

    11. Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.

    Sumber:https://www.google.com/amp/s/uwityangyoyo.wordpress.com/2014/01/04/dampak-limbah-medis-rumah-sakit-terhadap-lingkungan/amp/#ampshare=https://uwityangyoyo.wordpress.com/2014/01/04/dampak-limbah-medis-rumah-sakit-terhadap-lingkungan/


    Nama:Rashad Nabil Kurnia

    BalasHapus
  10. 1.Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah berasal dari sisa produksi, baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia.

    sumber :http://blogspot--id.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-karateristik-dan-jenis-jenis.html



    2.Pengelolaan Limbah Rumah Sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:
    - Limbah Rumah Sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jenisnya.
    - Kemasan Limbah Rumah Sakit harus dapat terjaga dengan baik, tertutup dan terhindar dari
    hal-hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan Limbah Rumah Sakit.
    - Menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah, dan saat membuangnya sebaiknya mengunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki/ sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.

    Pengangkutan limbah medis dari ruangan ke tempat penampungan sementara harus dengan mengunakan troli tertutup, untuk selanjutnya dikemas dengan wadah yang kuat. Pengangkutan Limbah Medis Rumah Sakit keluar rumah sakit harus dilakukan dengan mengunakan kendaraan khusus dan pemusnahannya dilakukan dengan pemanasan mengunakan otoklaf atau pembakaran mengunakan insinerator.

    Sumber : http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2015/03/cara-pengelolaan-limbah-medis-rumah.html



    3.Efek negatif limbah medis :
    - Gangguan kenyamanan dan estetika, karena warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan muntahan yang tidak ditempatkan dengan baik dan rasa dari bahan kimia organik.
    - Menyebabkan kerusakan harta benda. Dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit.
    - Gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang.Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    Sumber : http://www.indonesian-publichealth.com/pengaruh-limbah-medis-terhadap-kesehatan/



    Alysia Kharlotta
    7 Eridanus

    BalasHapus
  11. Radief chesta aqila
    7 Eridanus

    1.Limbah adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran baik itu pencemaran air, tanah, udara dsb.
    Suatu zat dapat dikatakan limbah apabila:
    1.Jumlahnya melebihi jumlah normal
    2.Berada pada waktu yang tidak tepat.
    3.Berada pada tempat yang tidak tepat

    2.Bantaran sungai yang seharusnya ditumbuhi pepohonan ini berbanding terbalik dengan kenyataannya. Seperti yang terjadi di bantaran Sungai Cirebon yang terletak di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini dijadikan tempat pembuangan sementara (TPS).

    Tumpukan sampah-sampah yang menghiasi TPS tersebut adalah limbah alat kesehatan medis.

    limbah medis yang berserakan di sekitar bantaran sungai menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga sekitar karena telah berlangsung sejak lama.

    Tumpukan limbah medis tersebut terdiri dari jarum suntik, infusan, botol vaksinasi, serta tabung darah. Keadaan diperparah dengan ceceran darah yang berasal dari tumpukan tabung darah.

    Meski sebagian limbah medis tersebut sudah terbakar, namun tumpukan lainnya masih tergeletak begitu saja.

    Setelah diketahui, ternyata limbah-limbah medis tersebut tak hanya berasal dari rumah sakit di Cirebon saja.

    Beberapa limbah medis bahkan berasal dari sejumlah rumah sakit di Jakarta yang juga menghiasi tumpukan sampah

    3.Menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 petugas pengelola sampah harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari topi/ helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron untuk industry, sepatu boot, serta sarung tangan khusus.

    Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti:

    1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.

    2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.

    3. Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.

    5. Gangguan genetic dan reproduksi.

    6. Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.

    7. Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik atau benda tajam lainnya.

    8. Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.

    9. Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.

    10. Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis dan makanan rumah sakit.

    11. Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.

    BalasHapus
  12. 1.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).[1]

    Sumber:Wikipedia

    2.Untuk mengoptimalkan upaya penyehatan lingkungan Rumah Sakit dari pencemaran limbah yang dihasilkannya maka Rumah Sakit harus mempunyai fasilitas pengelolaan limbah sendiri yang ditetapkan KepMenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit yaitu:

    1.Fasilitas Pengelolaan Limbah padat — Setiap Rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber dan harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya, beracun dan setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yang berwenang.

    2.Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius. Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar lingkungan rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit menular (hepatitis,diare, campak, AIDS, influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko bahaya kimia.

    sumber: https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/

    3.. Dampak terhdap Kesehatan
    Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: 1.

    Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 2.

    Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). 3.

    Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. 4.

    Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
    B. Dampak terhadap Lingkungan
    Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

    Sumber:https://www.scribd.com/document/354573809/DAMPAK-NEGATIF-LIMBAH

    Raffi Arya Putra
    7 Eridanus

    BalasHapus
  13. 1. Limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya. Jadi suatu barang dapat dikatakan limbah apabila barang tersebut merupakan buangan, dan memiliki fungsi yang sudah berbeda dari sebelumnya.

    Sumber : https://foresteract.com/limbah-pengertian-jenis-dampak-dan-pengelolaan/


    2. Pengelolaan Limbah Rumah Sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:

    Limbah Rumah Sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jenisnya.
    Kemasan Limbah Rumah Sakit harus dapat terjaga dengan baik, tertutup dan terhindar dari hal-hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan Limbah Rumah Sakit.
    Menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah, dan saat membuangnya sebaiknya mengunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki/ sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.

    Pengangkutan limbah medis dari ruangan ke tempat penampungan sementara harus dengan mengunakan troli tertutup, untuk selanjutnya dikemas dengan wadah yang kuat. Pengangkutan Limbah Medis Rumah Sakit keluar rumah sakit harus dilakukan dengan mengunakan kendaraan khusus dan pemusnahannya dilakukan dengan pemanasan mengunakan otoklaf atau pembakaran mengunakan insinerator. Sedangkan untuk pemusnahan limbah padat non medis harus dilakukan sesuai persyaratan kesehatan yang diberlakukan.

    Sebagai usaha menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi adanya limbah rumah sakit yang dapat mencemari lingkungan rumah sakit harus mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), mengunakan kembali limbah rumah sakit (reuse) dan daur ulang limbah rumah sakit (recycle).

    Sumber : http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2015/03/cara-pengelolaan-limbah-medis-rumah.html


    3. Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti :

    Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.
    Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.
    Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.
    Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.
    Gangguan genetic dan reproduksi.
    Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.
    Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.
    Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.
    Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis dan makanan rumah sakit.
    Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.

    Sumber : https://qolilwicaksono12.wordpress.com/2014/10/20/dampak-limbah-medis-rumah-sakit-terhadap-lingkungan/


    Haifa Inaya Fadhilah
    7 Eridanus

    BalasHapus
  14. 1.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).[1]

    Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

    SUMBER:Wikipedia

    2.Pengelolaan Limbah Rumah Sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:
    Limbah Rumah Sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jenisnya.
    Kemasan Limbah Rumah Sakit harus dapat terjaga dengan baik, tertutup dan terhindar dari hal-hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan Limbah Rumah Sakit.
    Menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah, dan saat membuangnya sebaiknya mengunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki/ sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.

    SUMBER:tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/

    3.Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperte :

    Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.
    Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.
    Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.
    Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.
    Gangguan genetic dan reproduksi.
    Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.
    Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.
    Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.
    Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis dan makanan rumah sakit.
    Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.

    SUMBER:https://qolilwicaksono12.wordpress.com

    Ibrahim Abimanyu S.
    7-Eridanus

    BalasHapus
  15. 1)1. Kadarnya melebihi batas kadar normal atau diambang batas.
    2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
    3. Berada pada tempat yang tidak semestinya.

    SUMBER : http://ruanasagita.blogspot.co.id/2017/05/3-alasan-kapan-suatu-zat-dapat.html

    2)Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan kodifikasi dengan warna yang menyangkut hal-hal berikut :

    Pemisahan Limbah

    – Limbah harus dipisahkan dari sumbernya

    – Semua limbah beresiko tinggi hendaknya diberi label jelas

    – Perlu digunakan kantung plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukkan kemana kantong plastik harus diangkut untuk insinerasi aau dibuang (Koesno Putranto. H, 1995).

    Penyimpanan Limbah

    Dibeberapa Negara kantung plastik cukup mahal sehingga sebagai gantinya dapat digunkanan kantung kertas yang tahan bocor (dibuat secara lokal sehingga dapat diperloleh dengan mudah) kantung kertas ini dapat ditempeli dengan strip berwarna, kemudian ditempatkan ditong dengan kode warna dibangsal dan unit-unit lain.

    Penanganan Limbah

    – Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah terisi 2/3 bagian. Kemudian diikiat bagian atasnya dan diberik label yang jelas

    – Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga jika dibawa mengayun menjauhi badan, dan diletakkan ditempat-tempat tertentu untuk dikumpulkan

    – Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan warna yang sama telah dijadikan satu dan dikirimkan ketempat yang sesuai

    – Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan hewan perusak sebelum diangkut ketempat pembuangan.

    Pengangkutan limbah

    Kantung limbah dipisahkan dan sekaligus dipisahkan menurut kode warnanya. Limbah bagian bukan klinik misalnya dibawa kekompaktor, limbah bagian Klinik dibawa keinsenerator. Pengangkutan dengan kendaraan khusus (mungkin ada kerjasama dengan dinas pekerja umum) kendaraan yang digunakan untuk mengangkut limbah tersebut sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan setiap hari, jika perlu (misalnya bila ada kebocoran kantung limbah) dibersihkan dengan menggunakan larutan klorin.

    Pembuangan limbah

    Setelah dimanfaatkan dengan konpaktor, limbah bukan klinik dapat dibuang ditempat penimbunan sampah (Land-fill site), limbah klinik harus dibakar (insenerasi), jika tidak mungkin harus ditimbun dengan kapur dan ditanam limbah dapur sebaiknya dibuang pada hari yang sama sehingga tidak sampai membusuk.

    (Bambang Heruhadi, 2000).

    SUMBER : https://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/10/19/pengelolaan-limbah-medis-rumah-sakit/


    3) Beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan limbah rumah sakit, khususnya terhadap penurunan kualitas lingkungan dan terhadap kesehatan antara lain, terhadap gangguan kenyamanan dan estetika, terutama disebabkan karena warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan muntahan yang tidak ditempatkan dengan baik dan rasa dari bahan kimia organik. Penampilan rumah sakit dapat memberikan efek psikologis bagi pemakai jasa, karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.
    Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan kerusakan harta benda. Dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit. Selain itu limbah rumah sakit menyebabkan gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang. Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    SUMBER : http://www.indonesian-publichealth.com/pengaruh-limbah-medis-terhadap-kesehatan/

    -
    Marella Tahta Aurora,
    7 Eridanus.

    BalasHapus
  16. 1. Kadarnya melebihi batas kadar normal atau diambang batas.
    2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
    3. Berada pada tempat yang tidak semestinya.

    SUMBER : http://ruanasagita.blogspot.co.id/2017/05/3-alasan-kapan-suatu-zat-dapat.html

    2.Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius. Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar lingkungan rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit menular (hepatitis,diare, campak, AIDS, influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko bahaya kimia.

    sumber: https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/


    3.Beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan limbah rumah sakit, khususnya terhadap penurunan kualitas lingkungan dan terhadap kesehatan antara lain, terhadap gangguan kenyamanan dan estetika, terutama disebabkan karena warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan muntahan yang tidak ditempatkan dengan baik dan rasa dari bahan kimia organik. Penampilan rumah sakit dapat memberikan efek psikologis bagi pemakai jasa, karena adanya kesan kurang baik akibat limbah yang tidak ditangani dengan baik.
    Limbah medis rumah sakit juga dapat menyebabkan kerusakan harta benda. Dapat disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit. Selain itu limbah rumah sakit menyebabkan gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang. Hal ini terutama karena senyawa nitrat (asam, basa dan garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    Sumber : http://www.indonesian-publichealth.com/pengaruh-limbah-medis-terhadap-kesehatan/

    Nailah Rochim Kurniawan Putra
    7 Eridanus

    BalasHapus
  17. 1. Karena benda tersebut adalah sisa dari kegiatan/proses produksi dalam rumah tangga, industri, pertambangan,dll. Dan juga karena benda tersebut memiliki dampak jangka panjang (antar generasi) dan dampak luas penyebarannya.

    2.Pengelolaan Limbah Rumah Sakit atau limbah medis harus berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diantaranya adalah:
    Limbah Rumah Sakit dikemas dengan baik dan dipisahkan sesuai jenisnya.
    Kemasan Limbah Rumah Sakit harus dapat terjaga dengan baik, tertutup dan terhindar dari hal-hal yang bisa merusak kontainer atau merobek kemasan Limbah Rumah Sakit.
    Menghindari kontak fisik secara langsung dengan limbah, dan saat membuangnya sebaiknya mengunakan beberapa perlengkapan seperti topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron, pelindung kaki/ sepatu boot dan yang paling utama adalah menggunakan sarung tangan khusus.

    3.Bentuk limbah atau sampah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    1. Limbah Benda Tajam

    Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet Pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.

    2. Limbah Infeksius

    Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif).Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/ isolasi penyakit menular.

    3. Limbah Jaringan Tubuh

    Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsy.

    4. Limbah Citotoksik

    Limbah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.

    5. Limbah Farmasi

    Limbah farmasi berasal dari obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi oabt-obatan.

    6. Limbah Kimia

    Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset.

    7. Limbah Radio Aktif

    Limbah radio aktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotope yang berasal dari penggunaan medis dan riset radionucleida.

    8. Limbah Plastik

    Limbah plastic adalah bahan plastic yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan sarana kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastic dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.

    B. Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Lingkungan dan Kesehatan

    Menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 petugas pengelola sampah harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari topi/ helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron untuk industry, sepatu boot, serta sarung tangan khusus.


    Nama=Shevalino Ardhana fahrezy
    Kelas=7 eridanus
    Sumber=internet

    BalasHapus
  18. 1.karena benda/barang tersebut adalah sisa dari kegiatan produksi.dan juga karena benda tersebut memiliki dampak jangka panjang dan dampak luas penyebarannya.

    2.Pada dasarnya dalam melaksanakan pengelolaan limbah medis perlu menganut prinsip-prinsip dasar berdasarkan kesepakatan internasional, yakni : (1) The “Polluter Pays” principle (prinsip “pencemar yang membayar”). Artinya bahwa melaului prinsip tersebut diatas bahwa semua penghasil limbah secara hukum dan financial bertanggungjawab untuk menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah. (2) The “Precautionary” principle (prinsip “Pencegahan”) merupakan prinsip kunci yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan melalui upaya penanganan yang secepat mungkin dengan asumsi risikonya dapat menjadi cukup signifikan. (3) The “duty of care” principle (prinsip “kewajiban untuk waspada”) bagi yang menangani atau mengelola limbah berbahaya karena secara etik bertanggung jawab untuk menerapkan kewaspadaan tinggi. (4) The “proximity” principle (prinsip “kedekatan”) dalam penanganan limbah berbahaya untuk meminimalkan risiko dalam pemindahan. Prinsip-prinsip pengelolaan limbah tersebut berkaitan dengan kegiatan unit pelayanan kesehatan, sebagaimana tertuang pada global immunization 2009, disampaikan bahwa dalam penyelenggaraan imunisasi harus memiliki system pengelolaan limbah tajam.

    3.Bentuk limbah atau sampah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya dapat dikelompokkan sebagai berikut: (Anshar, 2013)

    1. Limbah Benda Tajam

    Limbah benda tajam adalah objek atau alat yangmemiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet Pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.Semua benda tajam ini memiliki bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif.

    2. Limbah Infeksius

    Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif).Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/ isolasi penyakit menular.Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh, sampah mikrobiologis, limbah pembedahan, limbah unit dialysis dan peralatan terkontaminasi (medical waste).

    3. Limbah Jaringan Tubuh

    Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsy. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

    4. Limbah Citotoksik

    Limbah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.Limbah yang terdapat limbah citotoksik harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000ºC.

    5. Limbah Farmasi

    Limbah farmasi berasal dari obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi oabt-obatan.

    6. Limbah Kimia

    Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik.

    7. Limbah Radio Aktif

    Limbah radio aktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotope yang berasal dari penggunaan medis dan riset radionucleida. Asal limbah ini antara lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang dapat berupa padat, cair atau gas.


    Nama : Mirza Alif Setiawan
    Kelas : 7 - Eridanus
    Sumber : Internet

    BalasHapus
  19. 1. Pada artiannya sampah pada dasarnya merupakan bahan yang terbuang atau limbah dari sumber hasil aktivitas manusia dan proses alam yang memiliki nilai ekonomi, bahkan sampah juga dapat memiliki nilai ekonomi yang negatif karena berbagai alasan.

    Medis disini dimaksudkan sebagai bekas pemakaian di lembaga kesehatan atau rumah sakit yang berinteraksi dengan pasien atau masyarakat yg terserang infeksi. Karena hubungan inilah, libah tersebut berpotensi menularkan atau menyebarkan virus maupun penyakit, sehingga limbah medis dapat dikatakan sebagai limbah karena menimbulkan efek negatif

    2. Lalu sampah ini diolah dengan cara yg digunakan kebanyakan lembaga kesehatan yaitu pembakaran dalam incitiator

    Karena jenis limbah yang dihasilkan oleh upaya medis termasuk dalam kategori biohazard yaitu jenis limbah yang membahayakan lingkungan, dimana disana banyak terdapat buangan virus, bakteri maupun zat zat yang membahayakan lainnya, sehingga cara pemusnahannya pun harus dimusnahkan dengan jalan dibakar dalam suhu diatas 800 derajat celcius. Oleh karena itu penanganannya pun haruslah memakai alat khusus yang memiliki kriteria-kriteria yang ditentukan oleh standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Penggunaan incinerator ini guna ntuk menurunkan angka penularan terhadap infeksi nosokomial akibat sampah medis. Dengan adanya alat ini, segala bentuk sampah medis dapat langsung dibakar untuk menghindari / menurunkan angka penularan infeksi nosokomial tersebut. Dilain pihak, alat incinerator ini bukan saja difungsikan untuk membakar sampah medis tetapi bisa juga difungsikan untuk membakar sampah yang sifatnya berbahaya atau membahayakan bagi pencemaran lingkungan.

    Namun, mengingat tidak seluruh tempat dapat memiliki / menyediakan alat incinerator untuk mengatasi sampah yang dihasilkan oleh upaya medis di lingkungannya, maka beberapa lembaga kesehatan ini pun telah membuka layanan jasa pembakaran Limbah Medis secara umum, baik itu dari Puskesmas, Pos-pos Kesehatan, Rumah Bersalin, dan lain-lain.
    Sc : https://rsudpbun.wordpress.com/2010/06/15/pengelolaan-sampah-medis/
    3. Dampaknya ialah penularan dari limbah tersebut, seperti virus-virus berbahaya yg terkandung didalamnya yg sebelumnya digunakan untuk berinteraksi dengan pasian yg menderita penyakit menular

    Nama : Adisya Humayra r
    Kelas : 7 eridanus

    BalasHapus
  20. 1.karena benda atu barang tersebut sisa hasil kegiatan produksi dan juga karena benda tersebut memiliki dampak jangka panjang dan dampak luas penyebarannya

    2.Pengelolaan Limbah Medis. Pada dasarnya dalam melaksanakan pengelolaan limbah medis perlu menganut prinsip-prinsip dasar berdasarkan kesepakatan internasional, yakni : (1) The “Polluter Pays” principle (prinsip “pencemar yang membayar”). Artinya bahwa melaului prinsip tersebut diatas bahwa semua penghasil limbah secara hukum dan financial bertanggungjawab untuk menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah. (2) The “Precautionary” principle (prinsip “Pencegahan”) merupakan prinsip kunci yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan melalui upaya penanganan yang secepat mungkin dengan asumsi risikonya dapat menjadi cukup signifikan. (3) The “duty of care” principle (prinsip “kewajiban untuk waspada”) bagi yang menangani atau mengelola limbah berbahaya karena secara etik bertanggung jawab untuk menerapkan kewaspadaan tinggi. (4) The “proximity” principle (prinsip “kedekatan”) dalam penanganan limbah berbahaya untuk meminimalkan risiko dalam pemindahan. Prinsip-prinsip pengelolaan limbah tersebut berkaitan dengan kegiatan unit pelayanan kesehatan, sebagaimana tertuang pada global immunization 2009, disampaikan bahwa dalam penyelenggaraan imunisasi harus memiliki system pengelolaan limbah tajam.

    3.Bentuk limbah atau sampah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkannya dapat dikelompokkan sebagai berikut: (Anshar, 2013)

    1. Limbah Benda Tajam

    Limbah benda tajam adalah objek atau alat yangmemiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet Pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.Semua benda tajam ini memiliki bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif.

    2. Limbah Infeksius

    Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif).Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/ isolasi penyakit menular.Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh, sampah mikrobiologis, limbah pembedahan, limbah unit dialysis dan peralatan terkontaminasi (medical waste).

    3. Limbah Jaringan Tubuh

    Limbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan, placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsy. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

    4. Limbah Citotoksik

    Limbah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.Limbah yang terdapat limbah citotoksik harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000ºC.

    5. Limbah Farmasi

    Limbah farmasi berasal dari obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi oabt-obatan.

    6. Limbah Kimia

    Limbah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik.

    7. Limbah Radio Aktif

    Limbah radio aktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotope yang berasal dari penggunaan medis dan riset radionucleida. Asal limbah ini antara lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang dapat berupa padat, cair atau gas.

    Nama : Rawselmahista Anra S.
    Kelas : 7 Eridanus

    BalasHapus
  21. 1. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik. Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Sumber : Wikipedia
    Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
    1. jumlahnya melebihi jumlah
    normal
    2. berada pada waktu yang tidak
    tepat
    3. berada pada tempat yang tidak
    tepat
    Sumber : http://nandaimoet.blogspot.com/

    2. 2.Pengelolaan Limbah Medis. Pada dasarnya dalam melaksanakan pengelolaan limbah medis perlu menganut prinsip-prinsip dasar berdasarkan kesepakatan internasional, yakni : (1) The “Polluter Pays” principle (prinsip “pencemar yang membayar”). Artinya bahwa melaului prinsip tersebut diatas bahwa semua penghasil limbah secara hukum dan financial bertanggungjawab untuk menggunakan metode yang aman dan ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah. (2) The “Precautionary” principle (prinsip “Pencegahan”) merupakan prinsip kunci yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan melalui upaya penanganan yang secepat mungkin dengan asumsi risikonya dapat menjadi cukup signifikan. (3) The “duty of care” principle (prinsip “kewajiban untuk waspada”) bagi yang menangani atau mengelola limbah berbahaya karena secara etik bertanggung jawab untuk menerapkan kewaspadaan tinggi. (4) The “proximity” principle (prinsip “kedekatan”) dalam penanganan limbah berbahaya untuk meminimalkan risiko dalam pemindahan. Prinsip-prinsip pengelolaan limbah tersebut berkaitan dengan kegiatan unit pelayanan kesehatan, sebagaimana tertuang pada global immunization 2009, disampaikan bahwa dalam penyelenggaraan imunisasi harus memiliki system pengelolaan limbah tajam.

    3. Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Lingkungan dan Kesehatan

    Menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 petugas pengelola sampah harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari topi/ helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang, apron untuk industry, sepatu boot, serta sarung tangan khusus.

    Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti:

    1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.

    2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.

    3. Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.

    4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.

    5. Gangguan genetic dan reproduksi.

    6. Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.

    7. Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik atau benda tajam lainnya.

    8. Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.

    9. Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.

    10. Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis dan makanan rumah sakit.

    11. Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.
    Sumber : uwitangyoyo.wordpress.com

    BalasHapus
  22. 1. karena beracun, bisa membunuh hewan hewan dan tumbuhan.

    2. -house keeping yang baik, usaha ini dilakukan oleh rumah sakit dalam menjaga
    kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan atau bocoran bahan serta menganangi limbah yg terjadi sebaik mungkin.
    -segregasi aliran limbah, yakni memisahkan sebagai jenis komponen, konsentrasi atau keadaan sehingga dapat mempermudah, mengurangi volume, atau mengurangi biaya pengelolahan limbah.
    -pelaksanaan preventive maintenance, yakni pemeliharaan/pergantian alat atau sebagian alat menurut waktu yg telah di jadwalkan.
    -pengelolahan bahan (material inventory) adalah suatu upaya agar persediaan bahan selalu cukup untuk kegiatan agar tidak menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetap rapih dan terkontrol.
    -pengaturan kondisi proses dan operasi yg baik.
    -penggunaan teknologi bersih yakni pemilikan teknologi proses kegiatan yang kurang potensi untuk mengeluarkan limbah b3 dengan ofensi yg cukup tinggi.

    3.limbah rumah sakit dapat berbentuk buangan padat, cair, dan gas yang banyak mengandung kuman petogen. zat kimia beracun, zat radioaktif, dan zat lain lain. berbagai limbah dan buangan tersebut selain dapat menimbulkan masalah kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat baik di rumah sakit maupun lingkungan sekitarnya.

    sumber: inspeksisanitasi.blogspot.com
    nama: rizkya amaliah // 7 eridanus

    BalasHapus
  23. Limbah adalah sisa buangan pabrik baik industri maupun domestik.
    1. Pengelompokan berdasarkan jenis senyawa
    * limbah organik
    Limbah organik merupakan limbah yang memiliki unsur hidrokarbon yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

    *Limbah anorganik
    Limbah an organik merupakan limbahyg tidak memiliki unsur hidrokarbon(hidrogen dan karbon) dan sulit diuraikan oleh mikroorganisme.
    2Pengelompokan berdasarkan wujud
    *limbah berwujud cair
    Limbah cair adalah segala jenis limbah yg berwujud cairan ,berupa air beserta bahan bahan buangan lain yg tercampur(tersuspensi) mupun terlarut dalam air.
    *limbah cair diklasifisikan dalm 4 kelompok,yitu:
    *limbah cair domestik yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan.
    *limbah cair industri yaitu limbah cair hasil buangan industri.
    *rembesan dan lupan yitu limbah cair yg berasl dari berbagai sumber.

    Sumber: internet
    Nama: M. Alvito oktarian
    Kelas: 7 eridanus

    BalasHapus