Belajar euy

Belajar dan Berbagi...

  • Home
  • About Me
  • Pelajaran
    • SD
      • IPA
      • Materi UN
    • SMP
      • IPA
      • Materi UN
    • SMA
  • Praktikum
  • AMALINA
    • Kelas
      • Equuleus
      • Eridanus
      • Delphinus
      • Antlia
      • Aquuila
      • Auriga
    • Kelas 9
  • Download
  • VCT
Kelas/SMT     : XI SMA/MA Semester
Standar Kompetensi :
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temas.
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah
Tujuan Praktikum 
·         Siswa mengetahui 4 golongan darah menurut Landsteiner
·         Mengetahui golongan darah seseorang melalui metode ABO

Dasar Teori
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah.
Ada dua jenis penggolongan darah yang paling penting, yaitu penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Selain sistem ABO dan Rh, masih ada lagi macam penggolongan darah lain yang ditentukan berdasarkan antigen yang terkandung dalam sel darah merah. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:
Golongan
Antigen dalam eritrosit
Zat anti dalam plasma
A
Antigen A
Anti-B
B
Antigen B
Anti-A
AB
Antigen A & B
-
O
-
Anti A & Anti B

Alat dan Bahan
1.      Alat
·         Jarum (Auto klik)
·         Kapas
·         alkohol 70%
·         Kertas uji golongan darah
·         Pengaduk (tusuk gigi)
·         pipet.
2.      Bahan
·         Darah yang akan diuji
·         Serum anti A
·         Serum anti B

Prosedur Kerja
1.      Pilih teman yang sehat untuk sampel percobaan.
2.      Bersihkan ujung jari tengahnya dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol 70%.
3.      Tusuklah jarum ke ujung jari tengahnya secara hati-hati. Pijat ujung jari agar mudah keluar, kemudian teteskan darah yang keluar pada kolom darah A dan kolom darah B di kertas uji golongan darah.
4.      Apabila darah sudah diteteskan, bersihkan kembali ujung jari dengan alkohol 70%, agar tidak terjadi infeksi.
5.      Berilah setetes serum anti A pada darah yang telah diteteskan di kolom darah A dan serum anti B pada darah yng telah diteteskan di kolom darah B. Saat penetesan anti serum, ujung pipet tidak boleh ditempelkan ke sampel darah.
6.      Aduklah tetesan darah yang telah ditetesi serum secara searah dengan menggunakan tusuk gigi.
7.      Amati hasilnya, apakah terjadi penggumpalan darah atau tidak?
8.      Tentukan golongan darah berdasarkan keterangan berikut:
a.       Darah di A menggumpal, sedangkan di B tidak, maka termasuk golongan darah A.
b.      Darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah B.
c.       Darah di A dan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah AB.
d.      Darah di A dan B tidak menggumpal, maka termasuk golongan darah O (nol).
9.      Catatlah hasil pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
No.
Nama
Darah pada Kolom A
Darah pada Kolom B
Golongan Darah
Menggumpal
Tidak Menggumpal
Menggumpal
Tidak Menggumpal
 1






 2






 3






 4






 5







Silahkan untuk melihat hasil dari kami praktek dan sebagai rujukan, silahkan klik disini
Semoga Bermanfaat
0
Share
Kelas/SMT : Kelas XII SMA/MA semester 2.
Standar Kompetensi:
Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip substansi genetik pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar:
   Mendeskripsikan hubungan antara gen, DNA, dan kromosom.
Indikator:
Ø  Mengetahui struktur gen, DNA dan kromosom melalui hasil percobaan
Ø  Menjelaskan hubungan antara gen, DNA dan kromosom melalui hasil percobaan
Tujuan praktikum:
   Tujuan dari praktikum kali ini adalah,
1.Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan.
2.Mengetahui peran sabun dalam  melakukan percobaan isolasi DNA
3.Mengetahui gambaran struktur DNA buah secara konkrit.
Dasar Teori
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama) yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme (Jamilah, 2005). DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua ”benang” polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai ”cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Jamilah, 2005).
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti, salah satunya adalah deterjen.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya mebran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Machmud, 2006).
Alat dan Bahan
   Alat:
1.      Beaker glass atau gelas aqua
2.      Pisau
3.      Pengaduk
4.      Penyaring (tissu / kapas)
5.      Mesin blender
6.      Spatula
7.      Tabung reaksi dan rak tabung
   Bahan:
1.      Buah Pisang & alpukat
2.      Deterjen ( Surf, Rinso) & sabun BuKrim
3.      Aquades
4.      Garam dapur
5.      Etanol 96% dingin (Etanol & es Batu)
Prosedur Kerja:
1. Melarutkan sabun colek secukupnya ke dalam 30 ml aquades, diaduk pelan selama 15 menit.
2. Ambil 50 gram daging buah ditambah 50 ml aquades dimasukkan ke dalam mesin blender, kemudian diblender selama 40 detik.
3. Lalu campurkan 10 ml masing-masing larutan sabun dicampurkan dengan masing-masing 10 ml jus buah
4. Menambahkan 1 spatula garam dapur kemudian diaduk selama 5 menit sampai diperoleh campuran yang homogen.
5. Menyaring campuran yang dihasilkan pada point sebelumnya sebanyak dua kali
6. 6 ml hasil penyaringan pada point dia atas dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 5 mL etanol 96% dingin
7. Mengamati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang diperlukan, warna, serta banyak sedikitnya DNA yang terbentuk.
Hasil Pengamatan:
No
Buah
Perlakuan
Hasil pengamatan
Warna
Bentuk
Waktu
Jumlah
1.
Pisang
Diberi sabun colek






Deterjen




2.
Alpukat
Sabun colek






Deterjen




 Apabila ingin melihat hasi dan pembahasan, silahkan klik disini
0
Share
Indera Penglihatan yang terletak pada mata terdiri dari organ okuli assesori (alat bantu mata) dan oculus (bola mata). Syaraf indra penglihatan/syaraf optikus timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk syaraf optkus.

Alis
Berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan.

Kelopak mata
Terdiri dari kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, fungsinya adalah pelindung mata apabila ada gangguan pada mata (menutup dan membuka mata).

Organ okuli assesori
Terdiri dari;
·         Kavum orbita
Dinding rongga mata ini dibentuk oleh tulang;
  1. Os frontalis
  2. Os zigomatikum
  3. Os stenoidalis
  4. Os etmoidalis
  5. Os palatum
  6. Os lakrimalis
·         Supersilium (alis mata)
·         Palpebra (kelopak mata)
·         Apparatus lakrimalis (air mata)
·         Muskulus okuli (otot mata)
Terdiri dari 7 buah otot;
Ü  6 buah otot diantaranya melekatnya dengan kavum orbitalis
Ü  1 buah mengangkat kelopak mata atas
  1. muskulus levator palpebralis superior inferior fungsinya mengangkat kelopak mata
  2. muskulus orbikularis okuli, otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata
  3. muskulus rektus okuli media (otot sekitar mata), fungsinya untuk menutup mata
  4. muskulus rektus okuli media (otot sekitar mata), fungsinya menggerkan mata dalam (bola mata)
  5. muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakan bola mata ke bawah dan ke dalam.
  6. Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah, dan ke luar.

·         Konjungtiva
Merupakan selaput lender yang melapisi sisi dalam kelopak mata, serta menutupi bagian depan sclera. Selaput ini bersambung dengan selaput lender yang melapisi saluran air mata, kantung air mata, dan juga bersambung dengan saluran naso-lakrimal.

Okulus (Mata)
Meliputi bola mata, nervus optikus syaraf otak II
Tunika okuli terdiri dari;
1.      Kornea
2.      Sclera

Tunika vaskulosa okuli
Lapisan tengah mata dan sangat peka akan pembuluh darah, terbagi menjadi 3 bagian
1.      Koroid
2.      Korpus siliaris
3.      Pars iridika
Secara histologis retina terdiri dari 10 lapisan;
·         Lapisan 1, lapisan berpigment
·         Lapisan 2, 4 dan sebagian 5 lapisan fotoresptika
·         Lapisan 5 (sisa), 6, 7, 8, 9 lapisan neuron.
·         Lapisan 3 dan 10 lapisan penunjang.
Semua akson dari neuron ganglia berkumpul pada bagian belakang daripada optic disk (papilla), optic disk disebut juga titik buta oleh karena cahaya yang jatuh di daerah ini memberikan kesan dapat melihat.

Bulbus okuli berisi tiga jenis cairan refracting media dan masing-masing cairan mempunyai kekentalan yang berlainan
1.      Aques humor
2.      Lensa kristalina
3.      Korpus vitrous

Fungsi mata
Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.

Fungsi refraksi mata
Bila cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkan bayangan yang letaknya difokuskan pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubah oleh kornea lensa badan eques dan vitrous, lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.

Kelenjar air mata
Kelenjar air mata terdiri dari kelenjar majemuk. Air mata dialirkan ke dalam kantung kanjungtiva dari saluran kelenjar lkrimalis, bila bola mta dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh permukaan bola mata, sebagian besar cairan ini menguap sebagian lagi masuk ke hidung melalui saluran lakrimalis.
0
Share

Kulit merupakan salah satu organ yang terbesar dari tubuh; kulit membentuk 15 % dari berat badan keseluruhan. Kulit dibagi menjadi dua lapisan :

1.      Epidermis atau Kutikula
Epidermis merupakan lapisan terluar, sebagain besar terdiri dari epitel skuamosa bertingkat. Sel-sel yang menyusun epidermis secara terus menerus terbentuk dari lapisan germinal dalam epitel kolumner dan menjadi gepeng karena sel-sel  tersebut terdorong oleh sel-sel beru yang mengarah ke permukaan dimana sel-sel terkelupas karena gesekan. Lapisan terluar mengandung keratin, suatu protein zat tanduk.
Lapisan epidermis, lapisan tanduk terletak paling luar dan tersusun atas tiga lapisan sel yang membentuk epidermis;
·         Stratum korneum
·         Stratum lusidum
·         Stratum ganulosum
Zona Germinalis terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas dua lapis;
·         Sel berduri
·         Sel basal (sel yang terus menerus memproduksi sel epidermis)
Pigmentasi daru kulit sebagian besar karena adanya melanin, suatu pigmen yang berwarna hitam, pada lapisan terdalam epidermis. Lebih banyak  pigmen menyebabkan kulit menjadi lebih hitam. Pigmentasi sebagian besar dikontrol oleh hormone adrenalin dari pituitary. Pigmentasi dapat meningkat oleh sinar ultraviolet.
  
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan yang tersusun dari kolagen dan jaringan elastic. Lapisan superficial menonjol ke dalam epidermis pada sejumlah papilla-papila kecil. Lapisan yang terdalam terletak pada jaringan subkutan dan fasia. Bagian ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, dan syaraf.

Pembuluh Darah
Pleksus-pleksus kapiler terdapat di bawah epidermis, dermis, dalam palpila dan sekitar kelenjar keringat, sebasea, serta folikel rambut. Terdapat pembuluh yang menjalar pada beberapa bagian dermis. Pada bagian ini darah dapat mengalir langsung dari arteole ke vena tanpa harus mengalir melalui kapiler.
Persyarafan
Kulit dipersyarafi dengan syaraf sensoris dan simpatis. Serat syaraf sensoris berakhir pada kulit dalam berbagai bentuk.
·         Ujung syaraf bebas
·         Fleksus syaraf di sekitar folikel rambut
·         Korpuskel Meissner, suatu struktur kecil yang tertutup, ditemukan disekitar ujung syaraf pada papilla.
·         Korpuskel Paccini, suatu struktur besar tertutup ditemukan disekitar dalam dermis.
Serat syaraf simpatis mensyarafi srteriole, kelenjar keringat, dan poli erector otot.
  
Kuku
Kuku merupakan zat khusus epidermis yang banyak mengandung kreatinin. Matrik kuku adalah area dari sel-sel germinal, tempat tumbuhnya radik kuku. Bantalan di bawah kuku merupakan lapisan tipis epidermis. Pupil jari di bawah kuku dibentuk dari jaringan penunjang vaskuler.
Korpuskel meissner yang sensitive terhadap sentuhan pada kulit
Korpuskel pasini yang sensitive terhadap tekanan pada kulit.

Rambut
Rambut merupakan kreatin yang tumbuh keluar dari papilla dasar rambut, yang merupakan tube sempit yang menjalar dari permukaan kulit melewati epidermis dan dermis. Warna dari rambut ditentukan oleh jumlah melanin yang terdapat pada lapisan terluar; makin banyak melanin yang dikandung makin gelap warna rambut. Otot eraktor pili merupakan sekelompok serat otot polos tipis yang melekat pada salah satu ujung folikel rambut dan pada ujung yang lain ke jaringan penunjang demis. Otot serabut dipersyarafi oleh syaraf simpatis.

Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea terdapat pada semua kulit kecuali pada tepak tangan dan kaki. Kelenjar sebasea adalah kelenjar yang terdesak diantara folikel rambut dan otot erector pili. Kelenjar ini terbuka oleh duktus ke dalam sepertiga bagian atas dari folikel. Sebum merupakan produk dari kelenjar sebasea, hasil dari degenerasi lemak pada sel-selnya. Sebum ini didorong keluar dari kelenjar dan ke dalam folikel pada setiap kontraksi dari otot eraktor pili. Sebum melindungi dan melicinkan kulit dan rambut.

Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat adalah tube tunggal yang tergulung, terletak pada jaringan subkutan dan dengan saluran panjang terbuka pada permukaan kulit. Kelenjar keringat biasa dipersyarafi oleh syaraf simpatis. Tetapi kelenjar apokrin, ketiak, vulva dan putting susu tidak mempunyai persyarafan, dan distimulus oleh adrenalin. Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan sekresi yang berwarna kekuningan dengan ciri mempunyai bau (reaksi bakteri). Kelenjar tersebut tidak aktif sebelum pubertas dan baunya mungkin suatu atraksi seksual.
Kelenjar seruminus merupakan suatu kelenjar yang menghasilkan zat sejenis lilin pada meatus auditorius ekstermus, merupakan modifikasi dari kelenjar keringat.
Creases dan ridges, lipatan pada telapak tangan dan kaki dibentuk sekitar minggu ke-12 masa embrio, sebagian besar lipatan cenderung untuk berkembang dimana telapak tangan dan kaki pada akhirnya akan menjadi fleksi. Lipatan tersebut bervariasi dalam letak dan berbeda pada setiap orang, dan lipatan tersebut memperlihatkan perbedaan kedalaman panjangnya masa kehidupan yang berbeda pada orang yang sama. Tonjolan merupakan dasar identifikasi sidik jari, telapak tangan dan kaki.

Fungsi Kulit
Sebagai pelindung
Kulit melindungi  struktur  internal  dari  tubuh  terhadap  trauma dan terhadap invasi
oleh mikroorganisme yang membahayakan. Sebagian besar organisme mengalami kesulitan untuk berinfiltrasi pada kulit yang utuh tetapi mudah masuk melalui kulit yang terpotong atau mengalami abrasi (lecet). Selain itu pula sebagai alat pelindung yang diberikan oleh lapisan zat tanduk, dan oleh keasaman dari keringat dan terdapatnya asam lemak pada sebum yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba merugikan dan mikroba menguntungkan juga secara normal terdapat pada permukaan kulit.

Sebagai alat peraba
Merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu dan tekanan kulit dan jaringan subkutan, dan transmisi syaraf melalui syaraf sensoris ke medulla spinalis dan otak. Fungsi yang pasti dari berbagai ujung syaraf pada kulit tidak diketahui dengan jelas. Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam dan perasaan yang mungkin menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada struktur lebih dalam, misalnya pada otot dan sendi.

Sebagi alat pengatur panas
Kulit adalah organ utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak juga panas yang hilang melalui paru-paru dan sebagian kecil melalui feses dan urine. Panas yang dilepas melalui kulit diantranya dengan cara penguapan, pemancaran, konduksi, dan konveksi.
Sebagi alat penyimpan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagi tempat menyimpan air. Jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

Sebagai alat absorpsi
Kulit dapat mengabsorpsi ;
·         Sinar ultraviolet yang berperan atas precursor vitamin D
·         Obat-obatan tertentu yang digunakan sebagai salep, dsb.
0
Share
Wahai Tuhan,
Ku ingin Kau tahu..
Bahwa,
Tatapannya mampu menjadi anestesi hidupku,
Pesonanya bak feromon yang menarik perhatianku
Siapakah dirinya….
Hingga dia mampu menyuntikkan auksin dalam rasaku ?
Dan mengeluarkan fibrin untuk menutupi lukaku ?

Wahai tuhan….
Tak ku pungkiri bahwa aku mendambakannya
Ketika sinar dirinya tertangkap jelas oleh konus retina ini
Saat suara lembutnya merangsang gerak koklea telinga ini
Tak mampu aku pungkuri,
bahwa aku menginginkannya..
Dan,
Kau tahu ?
Kedatangannya membuat arteri dan vena ini bekerja lebih keras.

Wahai Tuhan,
Rasa ini kokoh bak ikatan kovalen
Dan sepeka saraf yang mengantar rangsang dari dendrit ke dendrit
Seperti jantung yang tak akan pernah berhenti berdetak

Wahai tuhan,
Seperti bakteri yang bereproduksi dengan cepat,,,
Demikianlah keingintahuanku akan dirinya…

Oh.. Tuhan..
Hatiku terus bertanya pada MRNa,,,
Apakah ada sedikit pesan untukku darinya ?

Wahai Tuhan,
Bayangannya telah menjadi alel yang mengisi lokus rasa ini.
Sulit bagiku mendiagnosa arti rasa ini,
Dengan kerja keras neuronku,
Dan  impuls yang kau sampaikan, tuhanku,

Aku tahu wahai tuhan.,.
Ketika barisan kodonku telah menerjemahkan semuanya..
Kau tahu ?
Aku mencintainya karena-Mu…

*Ini dibuat dari berbagai sumber, dan ini sebagai penanda bahwa biologi pun dapat kita olah menjadi hal yang menyenangkan.
1
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Popular Posts

  • Respirometer Sederhana
    Respirometer merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju pengambilan O2 oleh hewan kecil. Untuk menggunakan alat ...
  • Isolasi DNA Buah (Pisang)
    Kelas/Semester : Kelas XII SMA/MA semester 2. Standar Kompetensi: Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip substansi genetik pada makhlu...
Panduan Praktikum SMP Software Kelas VIII Sel Biologi Umum Download Genetika Delphinus Equuleus Eridanus Kelas VII Evolusi Latihan Soal Virus Antlia Aquuila Auriga Kimia Mikrobiologi Anatomi Tumbuhan Cara Download Kelas XI Puisi SMA Sistem Reproduksi Manusia Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi X IPA 3 X IPA 6

Download

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2018 (8)
    • ►  April (8)
  • ►  2017 (5)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2016 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (2)
  • ►  2014 (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2013 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2012 (12)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (7)
  • ▼  2011 (25)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ▼  Juli (7)
      • Penentuan Golongan Darah
      • DNA Buah
      • Indera penglihatan(Mata)
      • Indera Peraba (kulit)
      • Pengakuanku Untuknya
      • Seleksi Alam
      • Uji Zat adiktif pada Makanan
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (7)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2010 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2009 (9)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)

Teman-Teman

Categories

Anatomi Tumbuhan (1) Antlia (2) Aquuila (2) Auriga (2) Biologi Umum (5) Cara Download (1) Delphinus (4) Download (5) Equuleus (4) Eridanus (4) Evolusi (3) Genetika (5) Kelas VII (4) Kelas VIII (6) Kelas XI (1) Kimia (2) Latihan Soal (3) Mikrobiologi (2) Panduan Praktikum (15) Puisi (1) Sel (6) Sistem Reproduksi Manusia (1) SMA (1) SMP (15) Software (7) Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi (1) Virus (3) X IPA 3 (1) X IPA 6 (1)
free counters
    Copyright © 2015 Belajar euy

    Created By ThemeXpose